Gambar Sampul Ekonomi · Bab V Manajemen
Ekonomi · Bab V Manajemen
Chumidatus S dan Kustan Santana

22/08/2021 09:40:42

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Manajemen

177

Manajemen

Manajemen

177

Bab V

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:

1)

Mendeskripsikan konsep manajemen.

2)

Membedakan tingkat-tingkat manajemen.

3)

Mendeskripsikan prinsip dan fungsi manajemen

4)

Mendeskripsikan bidang-bidang manajemen.

Sumber:

Tempo, 2003

TUJUAN PEMBELAJARAN

178

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

PETA KONSEP

Manajemen

179

P

ada bab sebelumnya kita sudah membahas tentang badan usaha. Pada

kenyataannya, badan usaha ada yang sukses dan ada pula yang gagal.

Bukan rahasia lagi bahwa kesuksesan suatu badan usaha bergantung pada

kualitas manajemen dari badan usaha yang bersangkutan. Apalagi dalam

menghadapi era globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas, setiap badan

usaha dituntut untuk meningkatkan kualitas manajemennya agar mampu

bersaing dengan luar negeri. Bahkan, untuk menegaskan betapa pentingnya

peranan manajemen, sudah dilakukan standardisasi manajemen yang berlaku

secara internasional, seperti ISO 9000, ISO 9001, ISO 9002, ISO 9004 dan ISO

14000. Berikut ini kita akan membahas lebih lengkap tentang manajemen.

A. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata

manage

(bahasa Inggris) yang berarti

mengelola atau mengurus. Dalam mengartikan manajemen, para ahli

memiliki pendapat yang berlainan, disebabkan perbedaan sudut pandang.

Ada empat sudut pandang dalam mengartikan manajeman.

1. Pengertian Manajemen Ditinjau dari Sudut Ilmu

Pengetahuan

Dari segi ilmu, pengertian manajemen dikemukakan oleh Luther Gulick.

Menurut Gulick, manajemen adalah pengetahuan yang secara sistematis

berusaha memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama dalam

menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.

2. Pengertian Manajemen Ditinjau dari Sudut

Proses

Dari segi proses, pengertian manajemen dikemukan oleh George R Terry.

Menurutnya, manajemen adalah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-

tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian

yang dilakukan untuk mencapai sasaran tertentu, melalui pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

3. Pengertian Manajemen Ditinjau dari Sudut

Kegiatan Manusia

Menurut Harold Koontz dan Cyril O’ Donnel, manajemen adalah usaha

mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

180

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

4. Pengertian Manajemen Ditinjau dari Sudut Seni

Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah seni melakukan

pekerjaan melalui orang lain.

Dengan demikian, manajemen bisa diartikan sebagai proses perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan sumber daya manusia

untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan menggunakan seni

dan ilmu pengetahuan.

B. Tingkat-Tingkat Manajemen

Dalam suatu badan usaha, umumnya terdapat tiga tingkat manajemen,

yaitu:

1. Manajemen Puncak

(Top Management)

Manajemen puncak umumnya dipegang oleh Dewan Direktur, Direksi

Utama, Presiden Perusahaan dan CEO

(Chief Excecutive Officer).

Manajemen

puncak bertugas membuat kebijakan-kebijakan yang sangat penting bagi

kelangsungan hidup badan usaha dan perusahaan.

2. Manajemen Menengah

(Middle Management)

Manajemen menengah umumnya dipegang oleh Kepala Bagian, Kepala

Divisi dan Kepala Seksi. Manajemen, menengah bertugas menjalankan

kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh manajemen puncak, dan membuat

rencana-rencana kerja sesuai bagiannya masing-masing. Manajemen

menengah dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada

manajemen puncak.

3. Manajemen Pelaksana

(Supervisory

Management)

Manajemen ini umumnya dipegang oleh kepala mandor dan mandor.

Manajemen pelaksana bertugas menjalankan segala rencana kerja yang dibuat

manajemen menengah. Dalam menjalankan tugasnya, manajemen pelaksana

bertanggung jawab kepada manajemen menengah.

Manajemen

181

C. Fungsi Manajemen

Agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, manajemen harus

dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Apabila fungsi-fungsi

manajemen telah dijalankan dengan baik maka segala kegiatan akan berjalan

dengan lancar, teratur dan terarah sehingga tujuan yang telah ditetapkan

tercapai.

Para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai banyaknya

fungsi manajemen. Akan tetapi, dari pendapat-pendapat mereka ada

kesamaan fungsi, yakni pada fungsi

planning, organizing,

dan

controlling.

Adapun perbedaannya terletak pada pengejawantahan fungsi

actuating.

Berikut ini fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli yang

dijelaskan dalam bentuk bagan..

Berikut ini akan diuraikan empat fungsi utama manajemen yakni,

Plan-

ning, Organizing, Actuating,

dan

Controlling.

1. Perencanaan

(Planning)

Perencanaan

(Planning)

adalah kegiatan penetapan tujuan yang ingin

dicapai, serta

penentuan tindakan-tindakan

yang harus dilakukan untuk

mencapai tujuan tersebut. Yang termasuk penentuan tindakan-tindakan yang

harus dilakukan adalah penentuan kebijakan, anggaran, pelaksanaan, serta

bentuk organisasi yang tepat. Oleh karena itu, perencanaan yang baik harus

mampu menjawab pertanyaan 5 W dan 1 H sebagai berikut:

Gambar 5.2.

Bagan Fungsi-fungsi Manajemen

Controlling

Controlling

Controlling

Controlling

Controlling

Motivating

Coordinating

Motivating

Starting

Actuating

Organizing

Organizing

Organizing

Organizing

Organizing

Planning

Planning

Planning

Planning

Planning

George. R. Terry

Harold Koontz

& C.O Donnel

Henry Foyd

Dr. Winardi SE

Sondang P. Siagian

Leading

Communicating

Actuating

Conditioning

Directing

182

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

a.

What

(Apa)

Perencanaan harus mampu menjawab pertanyaan mengenai apa yang

ingin dicapai.

b.

Why

(Kenapa)

Perencana harus mampu menjawab pertanyaan, mengapa hal itu yang

harus dicapai? Apa alasannya?

c.

Where

(Di mana)

Perencanaan juga harus mampu menjawab mengenai di mana hal itu

harus dilaksanakan. Hal ini berkaitan dengan letak badan usaha dan

perusahaan. Dalam penentuan letak badan usaha dan perusahaan, yang harus

dipertimbangkan antara lain faktor letak bahan mentah, letak pasar,

tersedianya angkutan (transportasi), dan lain-lain.

d.

When

(Kapan)

Dalam hal ini perencanaan harus dengan matang memutuskan kapan

hal ini harus dilaksanakan. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan

pembuatan jadwal kerja.

e.

Who

(Siapa)

Perencanaan harus memutuskan siapa saja yang akan mengerjakan hal-

hal yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan pengetahuan, keahlian

dan karakter masing-masing orang.

f.

How

(Bagaimana)

Perencanaan harus mampu menjawab pertanyaan tentang bagaimana

cara mengerjakan hal-hal yang telah ditetapkan. Hal ini berkaitan dengan

penentuan bentuk organisasi yang akan dipakai, penentuan proses produksi

dan tata letak fasilitas produksi.

Gambar 5.1.

Membuat jembatan juga

perlu perencanaan (

planning

)

Manajemen

183

Dengan melakukan perencanaan

(planning)

ada banyak manfaat yang

bisa diperoleh, di antaranya:

a.

Perencanaan dapat mengarahkan seluruh kegiatan menuju tujuan yang

telah ditetapkan.

b.

Perencanaan memberikan kepastian dan kejelasan kepada setiap bagian

atau orang dalam melaksanakan kegiatan.

c.

Perencanaan dapat dijadikan pedoman dalam pengawasan

(controling).

Jika kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan perencanaan, maka

manajemen harus segera melakukan koreksi.

d.

Perencanaan dapat memperkecil terjadinya kesalahan, karena umumnya

kesalahan terjadi bila kegiatan dilakukan tanpa rencana.

e.

Perencanaan dapat menjamin proses pencapaian tujuan secara lebih

efektif dan efisien.

“Perlunya Pendekatan Kontingensi dalam Manajemen”

Ahli ekonomi terkemuka, Charles Kindleberger senang memberi

tahu para mahasiswanya di MIT bahwa jawaban dari pertanyaan yang

benar-benar menarik dalam ekonomi adalah: “Itu tergantung.” Tugas

dari para ahli ekonomi, kata Kindleberger melanjutkan, adalah

menentukan

pada apa

hal itu bergantung, dan dengan cara seperti apa.

“Itu tergantung” juga merupakan jawaban yang tepat pada

pertanyaan-pertanyaan penting dalam manajemen. Teori manajemen

berusaha menentukan hubungan yang dapat diramalkan antara situasi,

tindakan, dan hasil. Jadi, tidak mengherankan bahwa pendekatan

mutakhir mencoba mengintegrasikan berbagai pemikiran aliran

manajemen dengan memfokuskan pada saling ketergantungan dari

berbagai faktor yang terlibat dalam situasi manajerial.

Pendekatan kontingensi

(kadang-kadang disebut

pendekatan

situasional

) dikembangkan oleh manajer, konsultan, dan peneliti yang

mencoba menerapkan berbagai konsep pada situasi kehidupan nyata.

Ketika suatu metode sangat efektif dalam satu situasi tapi kemudian

gagal bekerja dalam situasi yang lain, mereka mencari penjelasannya.

Mengapa misalnya, sebuah program pengembangan organisasi berhasil

dengan gemilang dalam suatu situasi dan gagal total dalam situasi yang

lain? Pendukung pendekatan kontingensi mempunyai jawaban logis

untuk seluruh pertanyaan. Hasil berbeda karena situasi berbeda, sebuah

teknik yang berhasil dalam satu situasi tidak selalu berhasil dalam semua

situasi.

I N F O

Sumber:

Manajemen, James F. Stoner, dkk.

184

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

2. Pengorganisasian

(Organizing)

Pengorganisasian

(organizing)

adalah pengelompokan orang yang

disertai penetapan tugas, wewenang, fungsi dan tanggung jawab. Masing-

masing didukung alat-alat dan sarana yang dibutuhkan, agar tercipta satu

kesatuan yang selaras dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengorganisasian mutlak diperlukan karena pengorganisasian sangat

penting untuk menciptakan keteraturan, menghindari tumpang tindih

(over-

lap)

tugas dan wewenang, serta dapat memudahkan proses pencapaian

tujuan. Manfaat-manfaat yang bisa diperoleh dari pengorganisasian antara

lain:

a.

Setiap orang dalam organisasi mengetahui tugas dan wewenangnya

masing-masing.

b.

Terciptanya pola hubungan dan kerja sama yang baik dan teratur.

c.

Menghindari terjadinya tumpang tindih

(overlap)

tugas dan wewenang.

d.

Menimbulkan spesialisasi dalam pembagian dan pelaksanaan tugas

sehingga setiap orang mahir dalam melakukan tugasnya masing-masing.

e.

Mempermudah pimpinan dalam melakukan pengawasan sesuai bentuk

organisasi yang dipilih.

Karena pengorganisasian berkaitan erat dengan bentuk organisasi,

berikut ini akan dibahas tentang organisasi dan bentuk-bentuk organisasi.

Organisasi adalah sekelompok orang yang melakukan kerja sama

berdasarkan sistem tertentu untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi terdiri atas beberapa bentuk, yaitu:

a.

Organisasi garis,

yaitu organisasi yang memberikan wewenang kepada

pimpinan untuk memberikan perintah langsung kepada bawahan. Hal

ini bisa terjadi karena jumlah karyawan masih sedikit dan belum ada

spesialisasi bidang pekerjaan. Organisasi garis disebut juga organisasi

militer, karena pada mulanya bentuk organisasi ini dipakai oleh kalangan

militer. Berikut ini bagan organisasi garis:

Bagan 5.3.

Bagan Organisasi Garis

Direktur

Mandor

Mandor

Pekerja

Pekerja

Pekerja

Pekerja

Pekerja

Pekerja

Manajemen

185

b.

Organisasi fungsional,

yaitu organisasi yang disusun berdasarkan fungsi-

fungsi yang harus dilaksanakan. Dalam organisasi fungsional, setiap

pimpinan tidak memiliki bawahan yang jelas, karena setiap pimpinan

(kepala bagian) memiliki wewenang untuk memberi perintah dan tugas

kepada bawahan selama perintah dan tugas tersebut berhubungan

dengan fungsi pimpinan sebagai kepala bagian yang bersangkutan.

Berikut ini bagan organisasi fungsional:

Gambar 5.4.

Bagan Organisasi Fungsional

c.

Organisasi garis dan staf,

yaitu organisasi yang memberikan wewenang

kepada pimpinan untuk memberikan perintah kepada bawahan, dalam

menjalankan tugasnya, pimpinan dibantu oleh staf. Staf adalah orang-

orang yang memiliki pengetahuan dan keahlian tertentu yang dibutuhkan

organisasi. Tugas staf adalah memberikan pendapat, saran, kritik dan

nasihat kepada pimpinan dalam pengambilan suatu keputusan. Bentuk

organisasi ini cocok digunakan pada organisasi yang memiliki jumlah

personil yang banyak, bidang tugas yang bermacam-macam dan daerah

kerja yang luas. Berikut ini bagan organisasi garis dan staf.

Gambar 5.5.

Bagan Organisasi Garis dan Staf

Direktur

Staf

Kabag. Keuangan

Kabag.

Pemasaran

Kabag.

Personalia

Staff

Kabag. Produksi

Kabag. Keuangan

Kabag. Pemasaran

Kabag. Personalia

Kepala Unit A

Kepala Unit B

Kepala Unit C

Kepala Unit D

KARYAWAN

DIREKTUR

Kabag Produksi

KUA

KUB

KUC

KUA

KUB

KUC

KUA

KUB

KUC

KUA

KUB

KUC

Kary.

Kary.

Kary.

Kary.

Kary.

Kary.

Kary.

Kary.

Kary.

Kary.

Kary.

Kary.

186

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

d .

Organisasi fungsional dan staf,

yaitu organisasi yang disusun berdasarkan

fungsi-fungsi, dan dalam pelaksanaannya pimpinan dibantu oleh staf.

Gambar 5.6.

Bagan organisasi fungsional dan staf

KEGIATAN

5. 1

Kunjungi sebuah organisasi, lembaga atau perusahaan di

daerahmu. Mintalah struktur organisasinya. Kemudian, analisis

struktur organisasi tersebut, tergolong organisasi garis, fungsional atau

yang lain?

3. Penggerakan

(Actuating)

Penggerakan

(actuating)

adalah kegiatan menggerakkan orang-orang

agar bekerja sesuai tugas masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Menggerakkan orang-orang adalah pekerjaan yang unik, menarik dan

tidak mudah. Adalah lebih mudah menggerakkan mesin daripada manusia.

Mesin merupakan benda mati, sedang manusia memiliki akal, pikiran, dan

perasaan. Diperlukan keterampilan-keterampilan khusus agar mampu

menggerakkan orang dengan baik. Untuk menggerakkan orang-orang

dengan baik, menurut Henry Fayol, seorang manajer (pimpinan) harus

memiliki tiga keterampilan, yaitu:

a.

Keterampilan Konseptual,

yaitu keterampilan untuk mengoordinasikan

dan mengintegrasikan semua kepentingan dan aktivitas organisasi.

b.

Keterampilan Manusiawi,

yaitu keterampilan untuk bekerja sama,

memahami, dan memotivasi orang lain.

KARYAWAN

DIREKTUR

Staff

Staff

Kabag. Produksi

Kabab. Keuangan

Kabag. Pemasaran

Kabag. Personalia

Kepada Unit A

Kepada Unit B

Kepala Unit C

Kepada Unit D

Manajemen

187

c.

Keterampilan Teknis,

yaitu keterampilan dalam menggunakan teknik,

prosedur dan pengetahuan di bidang tertentu.

Untuk menggerakkan orang-orang diperlukan sifat kepemimpinan

(lead-

ership)

. Ada tiga sifat atau gaya kepemimpinan, yaitu:

a.

Gaya Otoriter,

yakni gaya kepemimpinan yang tidak melibatkan

bawahan dalam setiap pengambilan keputusan. Bawahan hanya sebagai

pelaksana saja. Hubungan pimpinan dan bawahan seperti hubungan

majikan dan buruh.

b.

Gaya Demokratis,

yakni gaya kepemimpinan yang melibatkan bawahan

dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini, pemimpin meminta

pendapat, saran dan kritik dari bawahan.

c.

Gaya Bebas,

yakni gaya kepemimpinan yang memberikan kebebasan

kepada bawahan untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya

memberikan pengarahan kepada bawahan dalam pengambilan

keputusan.

4. Pengawasan

(Controlling)

Pengawasan

(controlling)

adalah tindakan-tindakan untuk melihat,

menilai, dan menjamin apakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan hasil

yang diperoleh sudah sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah

ditetapkan atau belum.

Agar dapat melakukan pengawasan dengan baik, langkah-langkah yang

harus dilakukan adalah sebagai berikut:

a.

Membuat standar prestasi kerja untuk tiap bagian dan personil.

b.

Menilai prestasi kerja sesuai dengan standar yang telah dibuat.

c.

Melakukan tindak lanjut (

follow up

) berdasar hasil penilaian. Jika prestasi

menunjukkan hasil buruk, maka perlu langkah perbaikan. Dan, bila

prestasi menunjukkan hasil baik, maka harus dipertahankan dan

ditingkatkan.

Pengawasan yang baik mengandung prinsip-prinsip berikut ini:

a.

Sesuai dengan bentuk organisasi.

b.

Fleksibel (tidak kaku).

c.

Dapat melaporkan penyimpangan dan kesalahan dengan segera.

d.

Dapat menjamin dilakukannya tidak lanjut (

follow up

).

e.

Mudah dimengerti.

f.

Ekonomis (hemat biaya).

188

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

D. Prinsip-Prinsip Manajemen

Menurut Henry Fayol yang merupakan pelopor manajemen modern, ada

empat belas prinsip manajemen, yaitu:

1.

Pembagian kerja (

Division of Work

). Pembagian kerja dilakukan dalam

rangka spesialisasi. Dengan spesialisasi, pekerjaan dapat dilaksanakan

secara lebih efektif dan efisien.

2.

Wewenang atau otoritas (

Authority

). Setiap manajer harus memiliki

wewenang atau otoritas agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik

dan lancar. Yang dimaksud dengan wewenang adalah hak menentukan

suatu keputusan yang berkaitan dengan tanggung jawab.

3

Disiplin (

Dicipline

). Setiap anggota harus disiplin dan patuh pada

peraturan organisasi. Untuk menegakkan disiplin, pemimpin bisa

memberikan teguran pada pegawai yang bersalah (malas) dan memberi

penghargaan pada pegawai yang sangat disiplin.

4.

Kesatuan perintah (

Unity of Comand

). Untuk menghindari konflik

sebaiknya setiap pegawai hanya bertanggung jawab pada satu atasan,

bukan kepada beberapa atasan.

5.

Kesatuan arah (

Unity of Direction

). Untuk menghindari ketidakjelasan

pekerjaan-pekerjaan yang memiliki tujuan yang sama, sebaiknya

direncanakan dan dikendalikan oleh seorang manajer, bukan oleh

beberapa manajer.

6.

Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi (

Sub-

ordination of Individual Interest to the Common Good

). Siapa pun yang

tergabung dalam organisasi wajib mengutamakan kepentingan bersama

(organisasi) dibandingkan kepentingan individu.

7.

Pemberian upah (

Remuneration

). Pemberian upah harus sesuai dan adil

bagi setiap pegawai.

8.

Pemusatan (

Centralization

). Pemusatan atau sentralisasi adalah

pengambilan keputusan dengan lebih banyak menggunakan

pertimbangan atasan. Walaupun manajer memikul tanggung jawab

terbesar, tapi manajer harus tetap memberi wewenang dan kesempatan

pada bawahan untuk mengembangkan diri.

9.

Jenjang jabatan (

The Hierarchy

). Jenjang jabatan pada suatu organisasi

dapat dilihat dari struktur (bagan organisasi). Struktur tersebut akan

menunjukkan jenjang atau tingkatan jabatan dari bawah ke atas.

10. Tata tertib (

Order

). Agar tercipta ketertiban maka tata tertib harus

dijalankan. Dalam hal ini harus ada tempat untuk menampung semua

hal dan semua orang. Selain itu, setiap hal dan setiap orang harus berada

di tempat yang tepat.

Manajemen

189

11. Kesamaan (

Equity

). Semua manajer harus bersikap adil (tidak membeda-

bedakan) pada seluruh karyawan.

12. Kestabilan staf (

Stability of Staff

). Manajemen harus mengusahakan agar

staf tidak sering berganti-ganti (pindah kerja) sehingga mengganggu

kinerja perusahaan.

13. Inisiatif (

Initiative

). Pegawai atau bawahan perlu diberi kebebasan

berinisiatif (membuat keputusan sendiri) dalam rangka mendukung

kegiatan perusahaan, sepanjang tidak merugikan organisasi.

14. Semangat korps (

Esprit de Corps

). Untuk mempersatukan anggota perlu

digalakan semangat kelompok. Dalam hal ini, komunikasi lisan dianggap

lebih efektif dibanding komunikasi tertulis.

“Ada juga Prinsip Manajemen Menurut Machiavelli”

Walaupun kata keterangan “Machiavellian” sering kali digunakan

untuk menggambarkan orang oportunis (menggunakan kesempatan

untuk keuntungan diri sendiri) yang licik dan manipulatif, Machiavelli

adalah orang yang amat percaya pada kebaikan dari sebuah republik. Ini

terbukti dalam

Discourses

, sebuah buku yang ditulis oleh Machiavelli

pada tahun 1531 sewaktu dia hidup di Republik Florence, sebuah republik

awal dari Italia. Berbagai prinsip yang dikemukakannya dapat diadaptasi

untuk diterapkan pada organisasi manajemen masa kini.

1.

Sebuah organisasi lebih stabil bila para anggotanya mempunyai hak

untuk mengutarakan perbedaan yang ada dan menyelesaikan konflik

di dalam organisasi mereka.

2.

Walaupun satu orang dapat memulai sebuah organisasi, “organisasi

itu akan terus berlangsung kalau diserahkan kepada banyak orang

untuk memeliharanya dan kalau banyak orang ingin

memeliharanya.”

3.

Seorang manajer yang lemah dapat mengikuti manajer yang kuat

karena tidak dapat mengikuti yang lemah.

4.

Seorang manajer yang berusaha mengubah organisasi yang sudah

mantap “harus mempertahankan paling sedikit bayangan dari

kebiasaan lama.”

Karya klasik lain yang juga digunakan sebagai prinsip manajemen

adalah

The Art Of War

yang ditulis oleh ahli filsafat Cina Sun Tzu lebih

dari 2.000 tahun yang lalu. Buku itu dimodifikasi dan digunakan oleh

Mao Zedong, yang mencirikan Republik Rakyat Cina pada tahun 1949.

I N F O

190

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

Di antara pernyataan Sun Tzu adalah sebagai berikut:

1.

Kalau Musuh (pesaing) maju, kita harus mundur.

2.

Kalau Musuh (pesaing) berhenti, kita ganggu.

3.

Kalau Musuh (pesaing) berusaha menghindari pertempuran, kita

serang.

4.

Kalau Musuh (pesaing) mundur, kita kejar.

E. Bidang-Bidang Manajemen

Sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tuntutan perkembangan zaman

serta untuk memudahkan pengawasan (

controlling

) maka cakupan

manajemen yang begitu luas dapat dibagi ke dalam bidang-bidang berikut:

Manajemen Produksi, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keuangan,

Manajemen Personalia, dan Manajemen Administrasi-Akuntansi.

1. Manajemen Produksi

Manajemen produksi adalah manajemen yang berkaitan dengan kegiatan

produksi. Apabila dikaitkan dengan pengertian manajemen maka manajemen

produksi bisa diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengawasan kegiatan produksi dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Yang dimaksud kegiatan produksi adalah

kegiatan mengubah

input

menjadi

output. Input

berupa faktor-faktor

produksi, sedang

output

berupa barang atau jasa.

Agar manajemen produksi dapat berfungsi dengan baik dan optimal,

ada dua hal yang harus dijalankan oleh manajemen produksi, yaitu:

a. Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi meliputi perencanaan:

1)

Bentuk dan jumlah produk

Perencanaan bentuk dan jumlah (volume) produk sangat penting, karena

berkaitan dengan permintaan konsumen dan efisiensi. Produk yang kurang

dibutuhkan konsumen, atau produk yang diproduksi dalam jumlah yang

terlalu banyak hanya akan menimbulkan kerugian dan pemborosan. Oleh

karena itu, faktor persediaan produk harus diperhitungkan, agar terhindar

dari kelebihan atau kekurangan produk. Dalam perencanaan bentuk dan

jumlah produk, manajemen produksi harus bekerja sama dengan manajemen

pemasaran.

Sumber:

Manajemen, James F. Stoner, dkk.

Manajemen

191

2)

Lokasi produksi (Tempat produksi)

Dalam menentukan lokasi dilakukannya produksi (tempat produksi)

perlu mempertimbangkan faktor-faktor primer seperti, letak bahan baku,

letak pasar, letak tenaga kerja, tersedianya angkutan (transportasi) dan

tersedianya tenaga listrik. Selain itu, perlu pula dipertimbangkan faktor-

faktor sekunder, seperti rencana perluasan usaha di masa depan, sikap

masyarakat setempat, dan tersedianya fasilitas pendukung lainnya.

3)

Proses Produksi

Manajemen harus mempertimbangkan proses produksi apa yang pal-

ing tepat. Apakah padat karya, padat modal (mesin) atau keduanya. Sebab,

dengan alasan penyerapan tenaga kerja, perusahaan tertentu (seperti pabrik

rokok) sangat dianjurkan tetap menggunakan tenaga manusia walaupun

sudah ada mesin pengganti yang lebih hemat biaya.

4)

Tata letak (

Lay out

) fasilitas produksi

Dalam menentukan atau menyusun

lay out

(tata letak) fasilitas produksi

harus mempertimbangkan beberapa faktor-faktor. Faktor-faktor tersebut

meliputi efisiensi dan efektivitas, perubahan bentuk produk di masa

mendatang, perubahan jumlah produk, keamanan pekerja, dan kenyamanan

penduduk sekitar.

5)

Pelaksana produksi

Dalam hal ini manajemen harus merancang siapa saja pelaksana yang

akan mengerjakan tiap bagian pekerjaan produksi.

6)

Standardisasi

Standardisasi adalah penetapan standar produk dengan tujuan

mengurangi atau menghilangkan variasi produk. Dengan demikian, produk

yang dihasilkan bisa sebentuk, seukuran, dan sewarna untuk jenis produk

yang sama. Istilah lain dari standardisasi adalah

typisasi

.

7)

Normalisasi

Normalisasi merupakan perluasan dari standardisasi. Apabila

standardisasi dilakukan dalam satu perusahaan, maka normalisasi

merupakan standardisasi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan. Dengan

demikian, normalisasi adalah penetapan standar produk yang dilakukan oleh

beberapa perusahaan dengan tujuan mengurangi persaingan antar

perusahaan, sebab produk-produk mereka sama dan bisa saling

menggantikan.

8)

Spesialisasi

Spesialisasi adalah pengkhususan kegiatan ke bidang produksi tertentu

sehingga diharapkan produk memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak

dimiliki pihak lain.

192

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

b. Pengawasan Produksi

Dalam pengawasan produksi, pada dasarnya manajemen harus melihat

dan menilai apakah kegiatan yang dilakukan dan hasil produksi yang

diperoleh sudah sesuai dengan perencanaan produksi yang telah ditetapkan

atau belum.

Agar efektif, pengawasan produksi memerlukan langkah

follow up

(tindak lanjut). Jika kegiatan dan hasil produksi menunjukkan nilai buruk,

maka perlu diambil langkah-langkah perbaikan. Dan, bila menunjukkan nilai

baik, perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

“Model T – Henry Ford”

Henry Ford dan Model T telah lama menjadi simbol zaman industri

modern.

Sebagai anak laki-laki dari imigran Irlandia, Henry Ford dilahirkan

pada tahun 1863 dan dibesarkan di tanah pertanian di pedesaan Michi-

gan. Dia amat tertarik pada mesin dan cukup terampil dalam

memperbaiki dan meningkatkan kemampuan hampir semua mesin. Dia

mendirikan Ford Motor Company pada tahun 1903, dan pada tahun

1908, Model T dibuat.

Pada awal abad ini, mobil menjadi simbol status dan kemakmuran

yang hanya bisa dimiliki oleh orang kaya. Ford bermaksud mengubah

hal itu: Model T adalah untuk masyarakat – sebuah mobil yang praktis

dapat dibeli oleh setiap orang. Dia memahami bahwa satu-satunya

cara untuk membuat mobil semacam itu adalah memproduksinya

dalam jumlah besar dan biaya rendah. Ford memfokuskan usaha

pabriknya pada efisiensi, mekanisasi kalau mungkin, dan membagi-

bagi tugas menjadi komponen yang paling kecil. Seorang pekerja akan

melakukan tugas yang sama berulang-ulang. Memproduksi bukan

bagian yang sudah jadi, tetapi satu dari operasi perlu untuk produksi

secara keseluruhan; bagian yang belum lengkap kemudian diteruskan

kepada pekerja lain, yang akan melakukan operasi berikutnya. Ford

mampu mencapai efisiensi yang mengesankan. Walaupun untuk

membuat Model T pertama diperlukan waktu 12 1/2 jam, hanya 12

tahun kemudian, pada tahun 1920, Ford menghasilkan satu Model T

setiap menit. Pada tahun 1925, di puncak popularitas mobil, sebuah

Model T keluar dari lini perakitan Ford dengan kecepatan satu unit

setiap 5 detik.

I N F O

Manajemen

193

Ketika dia meninggal pada tahun 1945, Ford Motor Company

bernilai lebih dari $ 600 juta. Dia meninggalkan jejak yang tidak

terhapuskan pada dunia industri dan manajemen. Namanya sinonim

dengan produksi massal dan pengembangan teori manajemen modern.

2. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah manajemen yang berkaitan dengan

kegiatan pemasaran. Manajemen pemasaran bisa diartikan sebagai proses

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan kegiatan

pemasaran dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun

yang dimaksud kegiatan pemasaran adalah segala kegiatan yang berkaitan

dengan

mengalirnya produk dari produsen ke konsumen

, seperti kegiatan

penetapan harga, pengemasan produk, promosi dan distribusi.

Agar dapat menjalankan fungsinya dengan lancar, manajemen

pemasaran harus mengkaji hal-hal yang merupakan ruang lingkup

manajemen pemasaran, yang meliputi:

a.

Riset pasar berarti melakukan penelitian terhadap keadaan pasar yang

mencakup ciri-ciri dan jenis-jenis pasar, keadaan konsumen (keinginan,

daya beli dan kepuasan konsumen), sifat persaingan, dan melihat ada

tidaknya peluang.

Kegiatan yang juga termasuk dalam riset pasar adalah

segmenting, tar-

geting,

dan

positioning

.

Segmenting

atau segmentasi adalah pemilihan

konsumen yang akan dilayani (dibuatkan) produknya. Misalnya, perusahaan

susu A memilih akan membuat susu khusus untuk anak. Targeting berarti

membagi segmen yang sudah dipilih ke dalam beberapa kelompok. Misalnya,

perusahaan susu A membagi anak menjadi tiga kelompok, yakni anak usia 0

sampai dengan 1 tahun, anak 1 tahun sampai dengan 5 tahun dan anak 5

tahun sampai dengan 10 tahun. Tiga kelompok tersebut akan dilayani dengan

jenis susu yang berbeda. Adapun positioning berarti menempatkan produk

dalam posisi tertentu. Misalnya, perusahaan susu A memosisikan susunya

sebagai susu yang mengandung AA dan DHA.

b.

Pengembangan produk, yang meliputi kebijakan penambahan produk,

pengubahan produk dan kebijakan lain yang berkaitan dengan produk.

c.

Kebijakan dan strategi harga, yang meliputi penetapan harga, syarat

pembayaran dan besar kecilnya potongan harga.

d.

Kebijakan dan strategi promosi, yang meliputi kebijakan periklanan,

strategi promosi (termasuk promosi penjualan perdana), dan strategi

memelihara pelanggan.

Sumber:

Manajemen, James F. Stoner, dkk.

194

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

e.

Kebijakan dan strategi distribusi, yang meliputi kebijakan penetapan

saluran distribusi dan penetapan sarana distribusi.

Dalam dunia pemasaran sehari-hari, kita sering mendengar istilah 4P

(

Product, Price, Promotion, Place

atau Distribusi) yang merupakan

market-

ing mix

(bauran pemasaran). 4P tersebut telah diuraikan satu per satu secara

rinci di atas, yang meliputi pengembangan produk, kebijakan dan strategi

harga, kebijakan dan strategi promosi serta kebijakan dan strategi distribusi.

“Tanggap terhadap Isu”

Manajer produksi dan pemasaran

harus tanggap terhadap situasi di luar.

Berbagai isu di luar mampu meme-

ngaruhi aktivitas organisasi/perusaha-

an. Isu tentang biskuit beracun

memengaruhi volume penjualan biskuit.

Isu penggunaan formalin memengaruhi

volume penjualan mi, baso, ikan dan

makanan yang diawetkan lainnya.

Dalam hal ini manajer produksi dan

pemasaran harus melakukan tindakan

untuk mengantisipasi kejadian-kejadian tersebut. Misalnya, dengan

memberi label

“No Formalin, No Boraks”

, dan lain-lain.

Di negara maju seperti Amerika, ada kelompok-kelompok khusus

(SIGs =

Special Interest Groups

) yang sering memajukan isu-isu tertentu

demi kepentingan bersama atau demi kepentingan sebagian masyarakat.

CCHW (

Citizens Clearing House for Hazardous Waste

) adalah contoh

kelompok khusus yang pernah memasalahkan perusahaan Mc Donalds

dalam kasus penggunaan bungkus “kulit kerang” yang berbahaya bagi

lingkungan sampai akhirnya Mc Donald’s menggantinya dengan bahan

aman. Bagaimana di Indonesia? Coba kalian cari nama kelompok khusus

seperti itu.

3. Manajemen Keuangan

Sesuai dengan namanya, manajemen keuangan adalah manajemen yang

berkaitan dengan kegiatan keuangan. Manajemen keuangan bisa juga

diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

pengawasan kegiatan keuangan dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Gambar 6.2.

Semua barang

memerlukan promosi agar laku

dijual.

I N F O

Sumber:

Manajemen, James F. Stoner, dkk.

Manajemen

195

Dalam melakukan fungsinya mengelola keuangan, manajemen

keuangan minimal harus melakukan tiga langkah sebagai berikut:

a. Mendapatkan Dana yang Dibutuhkan (

Raising of Fund

)

Dalam mendapatkan dana, manajemen keuangan harus merencanakan

dan memilih sumber-sumber dana yang meliputi:

1)

Sumber dana

intern

(dari dalam) yang berasal dari laba ditahan,

akumulasi penyusutan, cadangan, dan tambahan modal dari pemilik.

2)

Sumber dana

ekstern

(dari luar) yang berasal dari pinjaman bank dan

pinjaman nonbank (termasuk pinjaman dari pasar modal dengan cara

menjual saham).

b. Menggunakan Dana yang Diperoleh (

Allocating of

Fund

)

Dalam menggunakan dana, manajemen keuangan harus mempertim-

bangkan berapa dana yang digunakan untuk:

1)

Kebutuhan operasional sehari-hari perusahaan.

2)

Kebutuhan investasi perusahaan. Investasi (penanaman modal) bisa

jangka pendek dan bisa jangka panjang. Contoh investasi jangka pendek

adalah pembelian surat berharga jangka pendek (seperti promes dan

wesel), serta tabungan. Contoh investasi jangka panjang adalah

pembelian surat berharga jangka panjang (seperti saham dan obligasi)

serta pembangunan sarana jangka panjang, seperti gedung dan

sejenisnya.

c. Mengawasi Penggunaan Dana (

Controlling of Fund

)

Dalam mengawasi penggunaan dana, manajemen keuangan harus

membandingkan dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.

Penggunaan dana yang tidak sesuai dengan rencana, baik penyimpangan

jumlah maupun penyimpangan peruntukan, bisa mengacaukan kelancaran

pekerjaan.

4. Manajemen Personalia

Manajemen personalia adalah manajemen yang berkaitan dengan

kegiatan kepegawaian. Manajemen personalia bisa juga diartikan sebagai

proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan

kegiatan personalia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yang

dimaksud personalia adalah segala hal yang berkaitan dengan

kepegawaian.

196

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

Dalam menjalankan fungsinya, manajemen personalia harus mengelola

hal-hal berikut agar kegiatan kepegawaian dapat berjalan lancar. Hal-hal yang

harus dikelola manajemen personalia meliputi:

a. Perencanaan Pegawai

Dalam hal ini manajemen personalia merencanakan jabatan dan jenis

pekerjaan apa saja yang harus diisi, berapa jumlah personil yang akan mengisi

dan siapa saja yang cocok untuk mengisi jabatan atau pekerjaan tersebut.

b. Penerimaan Pegawai

Manajemen personalia melakukan penerimaan calon pengawai dan

kemudian melakukan seleksi untuk memilih siapa saja yang berhak menjadi

pegawai.

c. Pengembangan Pegawai

Agar mampu menyesuaikan diri dengan pekerjaan, pegawai perlu

mengembangkan diri melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan adalah

kegiatan menambah, memperluas pengetahuan dan pemahaman yang

disertai pembentukan sikap. Latihan adalah kegiatan menambah

keterampilan untuk melakukan pekerjaan tertentu. Latihan bagi pegawai bisa

berbentuk

on the job training

(latihan di tempat kerja) atau

apprenticeship

training

(magang). Magang adalah latihan bekerja kepada karyawan senior

dengan pengawasan dan penilaian tertentu dalam jangka waktu cukup lama.

Dalam mengembangkan pegawai sangatlah perlu membekali pegawai

dengan motivasi yang tinggi agar mereka dapat bekerja seoptimal mungkin.

d. Penilaian Pegawai

Menilai pegawai merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh

manajemen personalia agar prestasi pegawai dapat dipantau setiap saat.

Penilaian pegawai sudah seharusnya dilakukan secara objektif, adil dan

teratur (berkala).

e. Promosi, Demosi, Mutasi, dan Pemberhentian Pegawai

Penilaian pengawai yang sudah dilakukan di atas, akan menghasilkan

lima kategori prestasi, yaitu prestasi sangat baik, prestasi cukup, prestasi

baik, prestasi buruk, dan prestasi sangat buruk.

Prestasi-prestasi tersebut bisa ditindaklanjuti dengan hal-hal berikut.

1) Promosi, yaitu memberikan kenaikan jabatan karena pegawai

menunjukkan prestasi yang bagus atau sangat bagus.

Manajemen

197

2)

Demosi, yaitu memberikan penurunan jabatan karena pegawai

menunjukkan prestasi yang buruk atau sangat buruk.

3) Mutasi, yaitu memindahkan pegawai ke bagian lain dengan

pertimbangan pegawai tidak mampu mengerjakan tugas atau dinilai

lebih cocok bekerja di bagian lain.

4)

Pemberhentian, yaitu memberhentikan (PHK) pegawai dari pekerjaan

dengan alasan pegawai benar-benar tidak mampu bekerja atau telah

melakukan pelanggaran disiplin atau bahkan melakukan kejahatan

(korupsi).

f. Keharmonisan Pegawai

Hubungan antar pegawai yang harmonis merupakan hal yang mutlak

diperhatikan oleh manajemen personalia. Karena, ketidakharmonisan

hubungan antarpegawai bisa menimbulkan ketidaknyamanan, yang pada

akhirnya bisa menurunkan produktivitas pegawai.

g. Kesejahteraan Pegawai

Kesejahteraan pegawai sangat berkaitan dengan pemberian kompensasi

(balas jasa) kepada pegawai yang diberikan dalam bentuk gaji (berjumlah

tetap), upah (jumlah tergantung besar kecilnya produktivitas), tunjangan-

tunjangan (seperti tunjangan anak, tunjangan istri/suami, THR/Tunjangan

Hari Raya), bonus, dan pensiun.

“Kaizen? Kanban?”

Dalam mengembangkan karyawannya, Toyota sebagai produsen

kendaraan terkenal menggunakan filosofi-filosofi berikut:

1.

Kaizen, yaitu penyempurnaan terus menerus (perbaikan berke-

sinambungan).

2.

Kanban, yaitu pengurangan biaya lewat sistem “

just-in-time

” (tepat

waktu).

3.

Pengembangan potensi manusia sepenuhnya.

4.

Membangun rasa saling percaya.

5.

Mengembangkan prestasi tim.

6.

Memperlakukan setiap karyawan sebagai seorang manajer.

7.

Menyediakan pekerjaan yang stabil bagi semua karyawan.

Filosofi tersebut terbukti mampu meningkatkan produktivitas

karyawan dan mutu produk.

I N F O

Sumber:

Manajemen, James F. Stoner, dkk.

198

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

5. Manajemen Administrasi dan Akuntansi

Manajemen administrasi dan akuntansi adalah manajemen yang

berkaitan dengan kegiatan administrasi dan akuntansi. Lebih lengkapnya,

manajemen administrasi dan akuntansi adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan kegiatan administrasi dan

akuntansi. Yang dimaksud administrasi adalah segala hal yang berkaitan

dengan ketatausahaan, seperti pencatatan data, pengolahan data, pelaporan

data, dan pengarsipan data. Adapun yang dimaksud akuntansi adalah tata

cara pencatatan, pengelompokan, pelaporan, dan penafsiran data-data

keuangan yang berupa transaksi-transaksi ekonomi.

Dengan melihat pengertian administrasi dan akuntansi di atas, maka

ruang lingkup tugas manajemen administrasi dan akuntansi meliputi:

a. Pencatatan Data

Segala data yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, intern maupun

ekstern, seperti pencatatan surat keluar masuk, pencatatan jumlah inventaris,

jumlah pengawai dan pencatatan data-data keuangan.

b. Pengolahan Data

Data yang sudah dicatat disusun dan dikelompokkan menurut bagian,

fungsi, dan kronologis (urutan kejadian). Pengolahan data akan lebih mudah

bila dibantu dengan sistem komputerisasi.

c. Pelaporan Data

Apabila dibutuhkan oleh pimpinan atau oleh bagian-bagian lain,

manajemen administrasi dan akuntansi harus bisa dengan segera melaporkan

data-data yang dibutuhkan. Data yang setiap tahun sekali pasti harus

dilaporkan adalah data-data akuntansi yang dilaporkan dalam bentuk

laporan keuangan. Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba-rugi,

dan laporan perubahan modal.

d. Pengarsipan Data

Pengarsipan data merupakan upaya menyimpan data secara teratur dan

terorganisir agar memudahkan pencarian data. Pengarsipan data tentu

membutuhkan berbagai alat, baik alat-alat konvensional seperti lemari, map,

file order,

maupun alat-alat modern seperti komputer, CD (

Compact Disc

),

kaset video, kaset rekaman, dan alat-alat elektronik lainnya.

Manajemen

199

KEGIATAN

5. 2

Kunjungi sebuah perusahaan besar di daerahmu. Carilah

informasi mengenai cara kerja perusahaan tersebut, terutama cara

kerja bidang-bidang manajemennya yang meliputi manajemen

produksi, manajemen pemasaran, manajemen personalia, manajemen

keuangan, serta manajemen administrasi dan akuntansi. Masih adakah

bidang manajemen yang lain di perusahaan tersebut?

200

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

Arti

Proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai

tujuan yang sudah ditetapkan dengan menggunakan seni dan ilmu pengetahuan.

Tingkat

-

Manajemen Puncak (

Top Management

)

-

Manajemen Menengah (

Middle Management

)

-

Manajemen Pelaksana (

Supervisory Management

)

Fungsi

-

Perencanaan (

planning

) yaitu kegiatan penetapan tujuan yang ingin dicapai serta penentuan tindakan-tindakan

yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

-

Pengorganisasian (

organizing

) yaitu pengelompokan orang yang disertai penetapan tugas, wewenang, fungsi

dan tanggung jawab masing-masing yang didukung alat-alat dan sarana yang dibutuhkan agar tercipta satu

kesatuan yang selaras untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

-

Penggerakan (

actuating

) yaitu kegiatan menggerakkan orang-orang agar bekerja sesuai tugas masing-masing

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

-

Pengawasan (

controlling

) yaitu tindakan-tindakan untuk melihat dan menilai apakah kegiatan-kegiatan yang

dilakukan dan hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan.

Prinsip

1.

Pembagian kerja

2.

Wewenang/otoritas

3.

Disiplin

4.

Kesatuan perintah

5.

Kesatuan arah

6.

Mengutamakan kepentingan

bersama

7.

Pemberian upah

8.

Pemusatan

9.

Jenjang jabatan

10. Tata tertib

11. Kesamaan

12. Kestabilan staf

13. Inisiatif

14. Semangat korps

Manajemen Produksi

Arti

Manajemen yang berkaitan dengan kegiatan produksi

Dua hal yang harus dijalankan

1.

Perencanaan Produksi

a.

Bentuk dan jumlah produk

d.

Lay out

fasilitas produksi

g.

Normalisasi

b.

Letak tempat produksi

e.

Pelaksana Produksi

h.

Spesialisasi

c.

Proses produksi

f.

Standardisasi

2.

Pengawasan produksi

Agar efektif, pengawasan memerlukan langkah follow up (tindak lanjut)

Manajemen Pemasaran

Arti

Manajemen yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran

menurut Henry

Fayol

Ruang lingkup

1.

Riset Pasar

2.

Pengembangan Produk

3.

Kebijakan strategi harga

4.

Kebijakan dan strategi promosi

5.

Kebijakan dan harga distribusi

Catatan: Nomor 2 sampai dengan 5 disebut

dengan istilah 4 P

Manajemen Keuangan

Arti

Manajemen yang berkaitan dengan kegiatan keuangan

Tiga langkah yang harus dilakukan

1.

mendapatkan dana yang dibutuhkan (

raising of fund

)

2.

menggunakan dana yang diperoleh (

allocating of fund

)

3.

mengawasi penggunaan dana (

controling of fund

)

Manajemen Personalia

Arti

Manajemen yang berkaitan dengan kegiatan kepegawaian

Hal-hal yang harus dikelola:

Bidang-Bidang

Manajemen

1.

perencanaan pegawai

2.

penerimaan pegawai

3.

pengembangan pegawai

4.

penilaian pegawai

5.

promosi, demosi, mutasi dan

pemberhentian pegawai

6.

keharmonisan pegawai

7.

kesejahteraan pegawai

Manajemen Administrasi dan Akuntansi

Arti

Manajemen yang berkaitan dengan kegiatan administrasi dan keuangan

Ruang lingkup

1.

Pencatatan data

2.

pengolahan data

3.

Pelaporan data

4.

Pengarsipan data

RANGKUMAN

Manajemen

201

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1.

“Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang

dilaksanakan untuk mencapai sasaran tertentu melalui pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya”. Ini merupakan

pengertian manajemen menurut . . . .

A. Harold Koontz

B. Mary Parker Follet

C. George R Terry

D. Luther Gulick

E. Cyril O’ Donnel

2.

Kepala bagian, kepala divisi dan kepala seksi umumnya menangani

manajemen tingkat . . . .

A. atas

D. menengah

B. puncak

E. pelaksana

C. dasar

Evaluasi Akhir Bab

Bidang manajemen

Cyril O’Donnel

Gaya bebas

Gaya demokratis

Gaya otoriter

George R Terry

Harold Koontz

Keterampilan konseptual

Keterampilan manusiawi

Keterampilan teknis

Luther Gullich

Manajemen administrasi dan

keuangan

Manajemen keuangan

Manajemen Menengah

Manajemen Pelaksana

Manajemen pemasaran

Manajemen personalia

Manajemen produksi

Manajemen Puncak

Mary Parker Follet

Organisasi fungsional

Organisasi fungsional dan staf

Organisasi Garis

Organisasi garis dan staf

Overlap

Pengawasan

(Controling)

Pengorganisasian

(Organizing)

Perencanaan

(Planing)

Prinsip manajemen

tindak lanjut

(follow up)

Pergerakan

Kata Kunci

202

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

3.

Manajemen yang bertugas menjalankan rencana kerja yang dibuat

manajemen menengah adalah manajemen tingkat . . . .

A. atas

B. puncak

C. dasar

D. menengah

E. pelaksana

4.

Menurut Henry Fayol, fungsi manajemen terdiri atas . . . .

A.

Planning, Organizing, Actuating, Controlling

B.

Planning, Organizing, Motivating, Controlling

C.

Planning, Organizing, Motivating, Conditioning, Controlling

D.

Planning, Organizing, Standarizing, Controlling

E.

Planning, Organizing, Staffing, Directing, Controlling

5.

Berikut ini yang bukan manfaat dari perencanaan adalah . . . .

A. dapat dijadikan pedoman dalam pengawasan

B. memberikan kejelasan kepada setiap bagian (orang) dalam bekerja

C. dapat memperkecil terjadinya kesalahan-kesalahan

D. dapat menjamin proses pencapaian tujuan secara lebih efektif dan

efisien

E. dapat menciptakan kepastian gaji bagi sebagian kecil karyawan

6.

Organisasi yang memberikan wewenang kepada pimpinan untuk

memberi perintah langsung kepada bawahan adalah organisasi . . . .

A. staf

B. garis

C. fungsional

D. garis dan staf

E. fungsional dan staf

7.

Agar dapat menggerakkan orang lain dengan baik, menurut Henrry

Fanyol seorang manajer harus mempunyai keterampilan bekerja

sama, memahami, dan memotivasi orang lain yang disebut

keterampilan . . . .

A. teknis

B. konseptual

C. teknikal

D. manusiawi

E. fungsional

Manajemen

203

8.

Tindakan-tindakan melihat dan menilai apakah kegiatan yang dilakukan

dan hasil yang diperoleh sudah sesuai rencana dan tujuan disebut . . . .

A.

planning

B.

organizing

C.

actuating

D.

controlling

E.

staffing

9.

Berikut ini m

erupakan prinsip-prinsip pengawasan yang baik,

kecuali

. . . .

A. fleksibel

B. dapat menjamin dilakukannya

follow up

C. mudah dihafalkan

D. mudah dimengerti

E. sesuai dengan bentuk organisasi

10. Dalam manajemen produksi, perencanaan produksi mencakup hal-hal

berikut,

kecuali

. . . .

A. letak tempat produksi

B. bentuk dan jumlah produk

C.

lay out

fasilitas produksi

D. upah karyawan produksi

E. pelaksana produksi

11. Penetapan standar produk dengan tujuan mengurangi atau

menghilangkan variasi produk untuk jenis produk yang sama disebut

. . . .

A. mekanisasi

B. spesialisasi

C. standardisasi

D. normalisasi

E. diferensiasi

12. Menempatkan produk dalam posisi tertentu, misalnya menempatkan

produk gula sebagai gula khusus bagi penderita diabetes merupakan

kegiatan . . . .

A. segmentasi

B.

positioning

C.

targeting

D.

standarizing

E.

normalizing

204

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

13. 4 P (

Marketing Mix

) merupakan singkatan dari . . . .

A.

Product, Price, Promotion, Place

B.

Product, Print, Promotion, Place

C.

Product, Place, Presenting, Positioning

D.

Product, Place, Promotoring, Price

E.

Product, Place, Price, Parenting

14. Pada intinya, manajemen keuangan harus melakukan tiga kegiatan

berikut . . . .

A. meminjam dana, memakai dana, melaporkan dana

B. mencari dana, memakai dana, melaporkan dana

C. memperoleh dana, menggunakan dana, mengawasi penggunaan

dana

D. menyimpan dana, menginvestasikan dana, memobilisasi dana

E. mengorganisasikan dana, mengontrol dana, melaporkan dana

15. Data-data yang sudah dicatat, disusun dan dikelompokkan menurut

bagian, fungsi, dan urutan kejadian. Hal ini termasuk kegiatan . . . .

A. pencatatan data

D. penyimpanan data

B. pengolahan data

E. pengesahan data

C. pelaporan data

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1.

Jelaskan pengertian manajemen!

2.

Jelaskan perbedaan manajemen puncak, manajemen menengah, dan

manajemen pelaksana!

3.

Sebutkan fungsi-fungsi manajemen menurut:

a.

George R. Terry

b. Henry Fayol

c.

Sondang P. Siagian

d. Harold Koontz dan C O’ Donnel

4.

Perencanaan yang baik harus dapat menjawab pertanyaan 5W dan 1H.

Coba jelaskan yang dimaksud 5W dan 1H!

5.

Jelaskan pengertian dan manfaat pengorganisasian.

6.

Jelaskan pengertian dari:

a.

Organisasi garis

b. Organisasi fungsional

c.

Organisasi garis dan staf

d. Organisasi fungsional dan staf

Manajemen

205

7.

Jelaskan tiga macam gaya kepemimpinan!

8.

Uraikan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengawasan (

con-

trolling

)!

9.

Sebutkan empat belas prinsip manajemen menurut Henry Fayol!

10. Jelaskan pengertian manajemen produksi.

11. Sebutkan hal-hal yang tercakup dalam “perencanaan produksi”!

12. Manajemen pemasaran berkaitan dengan kegiatan pemasaran. Apa yang

dimaksud dengan kegiatan pemasaran?

13. Jelaskan hal-hal yang merupakan ruang lingkup manajemen pemasaran!

14. Jelaskan dua macam sumber dana dalam upaya memperoleh dana!

15. Jelaskan hal-hal yang harus dikelola manajemen personalia agar kegiatan

kepegawaian berjalan lancar!

C. UKA (Usut Kasus)

Pada pembahasan di depan kita telah menyinggung tentang organisasi.

Simak uraian tentang organisasi yang dikaitkan dengan pendapat Tom Pe-

ters berikut ini.

Tom Peters, yang suaranya amat berpengaruh untuk perubahan bisnis

selama lebih dari satu dekade, adalah seorang pemimpin yang menentang

desain dan struktur organisasi tradisional. Bahkan, dalam bukunya yang

terakhir dia mengatakan bahwa disorganisasi perlu dalam apa yang

dinamakannya lingkungan organisasi “gila” (

bonker

) masa kini: “Bagaimana

Anda berhubungan dengan dunia yang gila kalau tidak dengan organisasi

yang gila yang diawaki oleh orang-orang yang gila?

Peters adalah pendukung proses desain organisasi yang menghasilkan

pengaturan aktivitas kerja yang fleksibel dan berumur pendek. Dia

memperkirakan, “Organisasi yang efektif pada masa depan akan melahirkan

sesuatu yang baru setiap hari”.

Apa yang diminta oleh Peters untuk dikerjakan oleh manajer adalah

mengurangi perhatian pada struktur organisasi dan menambah perhatian

pada penyelesaian pekerjaan bersama dengan orang yang mempunyai bakat

berbeda, dan yang mungkin berasal dari organisasi yang berbeda untuk

mengerjakan tugas tersebut. Dengan cara ini, Peters mengatakan manajer

dan staf dapat bekerja jauh lebih kreatif untuk memberikan pelayanan yang

tepat bagi pelanggan mereka.

206

Ekonomi Kelas XII SMA dan MA

Jawablah pertanyaan berikut:

1.

Apa yang dimaksud dengan disorganisasi? Coba kamu cari di kamus

bahasa Inggris!

2.

Menurut Tom Peters desain organisasi yang bagaimana yang sebaiknya

digunakan?

3.

“Pendapat Tom Peters hanya cocok diterapkan bagi pekerjaan yang sesuai

untuk beberapa waktu, seperti pembangunan rumah baru, pembangunan

gedung baru dan sejenisnya.” Setujukah kamu dengan pendapat

tersebut? Berikan alasannya!